Cara Membuat Daftar Pustaka dan Catatan Kaki Untuk Karya Tulis Yang Baik dan Benar | Kang Gus Tri
Saturday, February 29, 2020
Edit
Tetapi sebelumnya, mari kenali lebih dulu apa itu karya tulis, daftar pustaka dan apa saja fungsinya dalam suatu karya tulis. Cek penjelasan berikut ini ya!
Apa itu Karya Tulis?
Karya Tulis adalah karangan ilmiah yang membahas suatu masalah secara sistematis dengan menggunakan metode tertentu. Karya tulis memiliki tiga bagian umum, yatu pendahuluan, isi, dan penutup. Ciri-ciri karya tulis antara lain, objektif, bahasa ilmiah atau denotatf, bermetode, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam menulis karya tulis harus mencantumkan buku-buku ujukannya dalam daftar pustaka dan catatan kaki.
Buku-buku yang dijadikan rujukan adalah sumber kutipan bagi penulis karya tulis ilmah untuk pijakan atau memperkuat ide atau gagasan penulis. Kutipan dari buku dapat berupa teori, gagasan, data, gambar, fakta dan lain sebagainya.
Apa itu Daftar Pustaka?
Daftar pustaka adalah suatu susunan tulisan di akhir sebuah karya ilmiah yang isinya berupa nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun terbit. Daftar pustaka ini digunakan sebagai sumber atau rujukan seorang penulis dalam berkarya. Istilah ini dirangkum dari definisi daftar pustaka dari Wikipedia .
Tujuan dan Manfaat Daftar Pustaka
Penulisan Daftar Pustaka memiliki beberapa tujuan atau manfaat. Berikut adalah daftar tujuan dan manfaat dari penulisan daftar pustaka:
- Tujuan utama dari daftar pustaka ini adalah untuk menunjukkan bahwa suatu tulisan atau karya ilmiah tidak hanya dibuat berdasarkan pemikiran orisinal seorang penulisnya saja, tetapi juga mendapat rujukan yang banyak dari berbagai pemikiran orang-orang lainnya.
- Adapun manfaatnya yaitu untuk mengarahkan pembaca suatu tulisan atau karya ilmiah ke rujukan-rujukan lain yang terkait dengan pembahasan di dalam tulisan maupun karya ilmiah itu. Rujukan ini sama dengan referensi terkait semacam buku, kajian atau bentuk ilmu pengetahuan lainnya. Jadi pembaca bisa terbantu jika ingin mencari tahu lebih dalam atau lanjut soal topik atau permasalahan tertentu pada buku tersebut.
- Daftar pustaka juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui di kota mana penerbitan buku dilakukan dan tentunya pada tahun berapa buku tersebut diterbitkan. Info ini bisa dimanfaatkan untuk melihat relevansi atau keakuratan isi buku. Bila isi buku yang sama telah diterbitkan beberapa kali dan buku yang dikutip merupakan buku terbitan teranyar.
- Sebenarnya daftar pustaka juga bisa jadi pertimbangan pembaca dalam memercayai isi atau pembahasan dalam buku tersebut. Mengapa? Semakin banyak isi dari daftar pustakanya dan bila diisi dengan rujukan-rujukan yang berkaitan erat satu sama lain, maka buku tersebut bisa jadi dipercaya sebagai tulisan atau karya ilmiah yang bagus.
Aturan Umum dalam Penulisan Daftar Pustaka
Jika Anda menulis suatu daftar pustaka, Anda tidak bisa mengerjakannya secara sembarangan. Penulisannya harus berdasarkan aturan yang sudah diterapkan dan diberlakukan secara umum. Inilah mengapa ada sebuah panduan penulisan daftar pustaka. Di bawah ini adalah beberapa aturan umum dari penulisan daftar pustaka, silakan disimak!
Penulisan Nama yang Tersusun dari Dua Kata atau Lebih
Soal tata cara dalam penulisannya, Anda harus membaliknya. Lalu, antara nama pertama dan nama yang kedua Anda harus memberi tanda koma (,). Contohnya nama dari penulis buku yang ingin Anda masukkan adalah Mikhail Bakunin. Jadi Anda menulisnya dengan susunan berikut: Bakunin, Mikhail. Jika dalam satu karya tulis terdapat dua penulis, maka cara penulisannya adalah yang dibalik hanyalah nama si penulis yang pertama saja. Lalu, antara nama penulis yang pertama dan yang kedua itu Anda sisipkan kata “dan”. Jika jumlah dari penulisnya ada tiga orang atau bahkan lebih, cukup menyertakan nama pengarang pertama. Jika namanya terdiri dari dua kata atau lebih, penulisannya tetap dibalik. Kemudian tambahkan kata “dkk” setelah nama pengarang pertama. Bagaimana contohnya? Misalkan satu buku ditulis oleh 4 orang yaitu Sigmund Freud, Friedrich Nietzsche, Karl Marx, dan Michel Foucault. Jadinya ditulis seperti ini: Freud, Sigmund dkk.
Penulisan Nama Tanpa Predikat
Ketika menulis daftar pustaka, Anda tidak perlu mencantumkan predikat berupa gelar apapun. Apa saja gelar tersebut? Contohnya gelar kebangsawanan, gelar akademis, atau gelar keagamaan. Jadi misalnya nama si penulis adalah Dr. Karlina Supelli, MSc. Maka tulisannya dalam daftar isi hanyalah “Supelli, Karlina”. Begitu saja, tanpa predikat.
Urutan Penulisan Daftar Pustaka
Urutan penulisannya diteruskan ke kanan dari sisi penulis. Nama penulisnya harus dibalik dan diakhiri dengan tanda titik (.). Barulah kemudian tahun terbitnya (tidak masalah bila tidak ada tahunnya, Anda tinggal tulis “Tanpa Tahun”). Setelah itu, judul buku yang digunakan ditulis dengan huruf miring (italic). Terakhir, tulis nama kota atau tempat di mana karya diterbitkan dan akhiri dengan tanda titik dua (:) lalu sambung dengan nama penerbitnya dan diakhiri dengan tanda titik (.). Misalkan, satu buah buku berjudul “Statism & Anarchy” yang ditulis oleh Mikhail Bakunin dan diterbitkan oleh PT Gramedia pada tahun 2017. Maka nanti di daftar isi, tulisannya menjadi “Bakunin, Mikhail. 2017. Statism & Anarchy. Jakarta: PT Gramedia.”
Urutan Isi Berdasar Abjad
Dalam penulisan daftar pustaka, Anda harus mengurutkan semuanya berdasarkan urutan abjad mulai dari huruf A hingga Z. Coba sesuaikan dengan huruf di awalan nama-nama penulisnya.
Nah, untuk Anda yang ingin mengetahui aturan spesifik di berbagai jenis sumber daftar pustaka, Anda bisa menyimak lebih lanjut penjelasan dari kami berikut ini!
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Buku
Contoh penulisan dengan jumlah penulis lebih dari satu orang:
- Manna, A.H., dan Putra Dani. 1998. Metode Pembelajaran Untuk Chef. Jakarta: Bentang Alam Nusantara.
- Susilo, Rahaden, Rudi Maryadi dan Angga Dani. 2008. Tata Bahasa Inggris. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sastra Bahasa Indonesia.
Contoh penulisan tanpa nama penulis:
- Depag. 2001. Petunjuk Pelaksanaan dan Tata Cara Nikah Adat Jawa. Jakarta: Depag.
- Divisi SDM. 2012. Company Profile. Jakarta: Citra Natural.
Aturan Umum dalam Penulisan Catatan Kaki atau Footnote
Footnote atau catatan kaki terletak di bagian bawah halaman. Unsur-unsur yang terdapat dalam catatan kaki adalah nama pengarang, judul buku atau karya, kota penerbit, nama penerbit, tahun terbit dan halaman sumber kutipan. Tanda pemisah unsur catatan kaki adalah tanda koma (,). Urutan unsur catatan kaki, yaitu Nama pengarang, Judul Buku/Karya (Kota Penerbit: Penerbit, Tahun), Halaman.
Beberapa aturan footnote hampir sama dengan penulisan daftar pustaka, ada beberapa perbedaan misalnya nama tidak di balik, tanda baca yang di pakai koma (,), lalu disertakan halaman tempat gagasan dikutip.
Simpulan
Melalui tulisan ini, Anda sudah mendapat info lengkap yang bermanfaat soal cara membuat daftar pustaka dan catatan kaki untuk karya tulis yang baik dan benar. Tak hanya itu, Anda juga telah mengetahui apa sebenarnya fungsi dari penulisan daftar pustaka ini. Selamat mengerjakan tulisan maupun karya ilmiah Anda, semoga berhasil!